Rabu, 22 Juli 2009

Diklat dan MBC lagi... (part 1)

Haduh, udah beberapa hari gak ngisi blog... mendingan isi dengan kegiatan-kegiatan gue kemaren-kemaren ah...

20 Juli 2009
PROKM : Print Peta ITB dan janjian dengan ARC
Awalnya, kelompok saya janjian untuk datang tepat pukul 9am buat ngebicarain tentang tugas PROKM yang bakal diserahin tanggal 21/7. Tugasnya ada dua. Yang pertama tugasnya adalah buat peta. Karena waktu yang sangat mepet dan kami harus membuat dengan sangat cepat, maka kami memutuskan untuk membeli sebuah peta yang sudah ada di Tirta Anugrah di daerah Balubur dan kami membelinya dengan harga 15rb rupiah, aka, gue harus nyumbang 3rb buat beli peta tersebut. Oiya, tumben banget di kumpul kelompok PROKM ini ada Anjari (TI). Biasanya dia gak pernah ikut kumpul karena sakit. hehehe...

Sebelum kami memutuskan untuk membeli peta tersebut, sebenarnya kami berangkat dulu ke Sunken Court. Tujuannya sih untuk ketemu dengan orang-orang ARC untuk kami wawancarai tentang realita dan potensi bangsa. Hanya saja kami tidak bertemu dengan satupun pengurus ARC. Sunken juga terlihat sepi. Untungnya di tengah kebingungan kami, kami bertemu dengan salah seorang anggota ARC dan dia menyerahkan nomor yang bisa kami kontak.

Sambil menunggu print-an dari Tirta Anugrah, saya mengobrol dengan Reta (FI) dan Anjari. Hanya bertiga karena dua orang yang lain, Manda (TG) dan Difa (SI) sudah berangkat ke tempat futsal untuk olahraga sebagai rangkaian acara dari divisi keamanan. Memang, mereka adalah keamanan yang disiplin. Salut deh pokoknya mah... Sambil mengobrol, saya mencoba untuk meng-sms salah satu pengurus ARC yang sudah saya peroleh nomornya. Dan dia ternyata masih di luar kota. OMG. Untungnya dia memberikan saya nomor kontak ketua ARC. Sehingga kami bisa mewawancarai pengurus ARC di lain kesempatan karena pada tanggal 20/7 tersebut sepertinya tidak memungkinkan bagi kami untuk menjalankan wawancara. Huff...

Setelah pukul 10.04, saya meminta izin ke Reta dan Anjari untuk mengikuti rangkaian persiapan acara MBC sebagai syarat untuk memasuki HME ITB...

Persiapan MBC : Buku perkenalan, Milis dan Blog, Slayer dan kasus-kasus peserta*...)* baca : sidang

Kami sudah diberi tugas pertama untuk MBC. Tugas itu meliputi tiga hal, yaitu Membuat buku perkenalan, Milis dan blog, dan yang terakhir adalah membuat slayer. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan tugas ini sampai saya mengetahui bahwa pertemuan MBC berikutnya adalah tanggal 21/7 pukul 13.00. Artinya, kami hanya punya waktu <>

Karena saya sudah datang dari pagi dan saya adalah orang yang memperoleh langsung info dari panitia, maka saya berusaha datang tidak telat. Saya berjalan secepat yang saya bisa ke selasar cc barat. Ternyata saya tetap terlambat beberapa menit karena ternyata setelah saya sampai ke tempat, teman-teman saya sudah banyak yang berkumpul. hmm... malunya. Tapi, saya sadar diri dan tanpa membuang banyak waktu, saya sedikit menjelaskan tentang spesifikasi tugas-tugas MBC tersebut. Yang agak berat sih sebenarnya hanya slayer, karena saat itu hari libur dan tugas tersebut harus diselesaikan dalam waktu sehari. Untungnya kami berhasil menyelesaikannya. Caranya??? kami menunjuk salah seorang dari kami untuk mencari tempat sablon yang mau menyablon syal tersebut (dengan cepat dan murah) dan kami juga mencari kain yang berwarna dan berukuran sama dengan yang diberikan oleh seniro kepada Ijul si ketua angkatan.

Adapun tugas berikutnya, yaitu buku angkatan, kami buat mudah saja. Menggunakan 15 Lembar kertas HVS biasa dan diberi cover dengan kertas jilid berwarna kuning. Untuk logo angkatan, kami menggunakan kemampuan dari Satwiko (EL 08) untuk membuat lambang yang bagus. Dan wow... lambangnya keren juga...

Singkat cerita, setelah mengurusi syal dan tugas-tugas MBC tersebut, kami sepakat untuk menunjuk Luki sebagai pengurus blog dan sebagai admin milis angkatan. Sebenarnya bukan kesepakatan, tetapi lebih ke arah penunjukkan sebenarnya. hahaha...

Karena saya tidak enak dengan teman-teman saya yang sedang PROKM, setelah masalah tugas-tugas MBC selesai, saya menyepi sebentar dari hiruk-pikuk MBC untuk bertemu dengan teman-teman yang sedang membuat peta sebagai tugas PROKM. Wah, anak yang rajin. Baru ditinggal sebentar saja sudah menyelesaikan banyak hal. Petanya sudah hampir jadi.

Saat saya sedang asyik mengobrol dan menjelaskan tentang pengabdian masyarakat yang akan mereka laksanakan pada siang harinya, tiba-tiba pintu penghubung antara tempat teman-teman EL berkumpul dan tempat saya dan teman-teman PROKM berderit. Dan itu sebabnya teman-teman saya segera menoleh ke arah saya. Karena tidak enak dengan teman-teman EL, saya pun meminta izin kepada teman-teman saya untuk kembali berkumpul dengan teman-teman saya.

Ternyata, setelah saya tiba di tempat, teman-teman EL sedang menyidang dua orang teman saya yang tidak diizinkan untuk mengikuti MBC. Sayapun memperhatikan jalannya sidang tersebut. Ternyata, kedua orang itu tidak bisa mengikuti MBC karena dinilai tidak layak oleh panitia untuk mengikuti MBC. Ketidaklayakan tersebut disebabkan oleh tidak berhasilnya mereka menjelaskan materi-materi PLO kepada kakak panitia. Sebagai teman mereka, saya merasa prihatin jika mereka tidak diizinkan untuk mengikuti MBC. Maka saya memutuskan untuk membantu mereka. Dan salah satu yang saya berikan untuk mereka adalah pertanyaan-pertanyaan yang saya pikir jika mereka mau dan mampu menjawabnya, maka saya akan tahu seberapa besar keinginan mereka untuk mengikuti MBC.

Namun karena suara saya memang keras, beberapa peserta forum sempat menganggap saya menjudge teman-teman saya itu. Padahal, saya tidak bermaksud untuk menjudge mereka. Dan karena kesalahpahaman itu, saya mencoba untuk memberi penjelasan dan akhirnya forum selesai dengan ucapan dari salah seorang teman saya yang ada di depan. Hanya tiga kata, "saya sayang kalian," katanya...

Setelah masalah dengan angkatan selesai, kami seangkatan harus memperjuangkan dua orang teman kami tersebut untuk mengikuti MBC di hadapan seniro-senorita yang ada. Kami juga harus mendatangkan 10 orang peserta SPARTA (osjur IF) sebagai dukungan yang akan menjelaskan mengapa dua teman kami tersebut berhak ikut MBC. Maka, saya segera menghubungi Karin (IF 08) dan Adam (II 08) untuk memobilisasi teman-teman SPARTA mereka. Walhasil, saat sebelum sidang, sudah lebih dari 10 orang yang dibutuhkan ada di antara kami untuk membela dan mengatakan mengapa dua orang teman kami berhak untuk ikut MBC...

Pukul 4pm yang dinantikan tiba. Para peserta MBC melakukan mobilisasi ke basement labtek VIII untuk melaksanakan sidang. Suasana awalnya agak tegang. Tetapi setelah sampai ke tempat tujuan, suasana menjadi lebih cair karena ternyata sidang itu tidak semengerikan yang dibayangkan. Suasana sidang berjalan santai dengan interupsi-interupsi yang wajar dan tanpa tekanan. Bahkan, ketika teman kami dari caHMIF menjelaskan apa alasan kelayakan dua orang tersebut untuk mengikuti MBC, sidang tersebut langsung berhenti dan kami hanya diminta memberikan kejelasan tentang orang-orang yang termasuk dalam angkatan kami untuk mengikuti MBC akan tetapi tidak hadir. Dan dengan memanfaatkan handphone satu angkatan, kami pun berhasil mengumpulkan kejelasan untuk semua teman satu angkatan kami.

PROKM lagi : Diklat jam 9pm baru tau jam 8.30pm
Mungkin ini yang namanya ujian, rizki, atau apapun...
Saya baru sampai rumah pada pukul 7.30pm karena saya banyak bertemu dengan teman-teman dan saya juga ke rumah salah seorang teman dulu. Sesampainya di rumah, saya langsung mandi, istirahat dan nonton sebentar. Setelah sholat, saya langsung online. Saat itu kira-kira jam 8.25pm. Dan seperti biasa juga, saya langsung membuka facebook.

Karena laptop saya sudah mengingat ID dan password saya, maka ketika saya membuka page FB, langsung yang muncul adalah tampilan home dari FB saya. Saya pun langsung mengecek wall. And guess what?! Tiba-tiba di wall saya udah ada tulisan, "Mar, hari ini ada diklat buat cadanyon jam 9." Di bawahnya ada tulisan bahwa pesan itu ditulis sekitar sejam yang lalu dan saat saya membaca pesan tersebut sudah pukul 8.30.

Tanpa ba-bi-bu, saya langsung mengambil tas dan perlengkapan yang sudah saya keluarkan dari tas dan saya langsung berangkat ke ITB. Karena mengendara dengan kecepatan tinggi, Saya tiba di kampus jam 8.45. Tetapi saya lupa menanyakan kepada teman saya yang memberitahu tersebut harus kumpul dimana untuk diklat cadanyon tersebut. Akhirnya saya mencoba ke tempat saya biasa kumpul, yaitu di lapangan Cinta ITB. Tetapi, sesampainya di san, saya tidak berhasil menemukan satu orang cadanyon pun. Akhirnya, saya berinisiatif untuk mencari tempat lain yaitu ke lapangan SR. Tetapi ternyata di lapangan SR tersebut tidak ada suara apapun. Nah, di tengah keputusasaan itu, saya mendengar ada suara yang menyuruh untuk berbaris dan sumber suara tersebut adalah lapangan sipil. Dengan semua kecepatan yang saya miliki, saya berlari ke arah lapanan sipil. Apa daya, sesampainya di lapangan Sipil ternyata saya sudah terlambat.

Sebagaimana biasanya, peserta diklat yang terlambat akan dipisahkan dari barisan utama dan memperoleh perlakuan khusus. Untungnya untuk malam kemarin tidak ada perlakuan khusus. Hanya saja keterlambatan tersebut menjadi point negatif untuk saya. Saya pun mengutarakan alasan yang bisa diterima. Saya tidak tahu apakah saya akan dikenai point sanksi atau tidak. Namun yang jelas, saya hanya ingin si Kakak mengetahui apa alasan sehingga saya tidak mendapat jarkom tentang kumpul diklat cadanyon pada malam tersebut.

Setelah itu, saya dibariskan dengan teman-teman saya dan saya diberi kematerian tentang olah suara. Saya berlatih untuk menggunakan suara perut. Katanya dengan suara perut, suara yang dihasilkan akan lebih bulat. Namun karena saya memang bersuara serak-serak-berat, saya tidak bisa menghasilkan suara yang bulat. Namun cenderung menggeram. Yah, saya tidak bisa berbuat banyak. Toh pada intinya suara saya tidak cepat habis dan terdengar ke seluruh lapangan...

Waduh, ada panggilan diklat cadanyon nih... cukup dulu untuk kegiatan yang tanggal 20... nanti setelah diklat kalau sempat saya lanjut lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar